Minggu, 21 April 2013

sistem informasi geografi

Pertengahan 1970-an telah dikembangkan sistem-sistem yang secara khusus dibuat untuk menangani masalah informasi yang bereferansi geografis dalam berbagai cara dan bentuk. Masalah-masalah ini mencakup:
a. Pengorganisasian data dan informasi.
b. Penempatan informasi pada lokasi tertentu.
c. Melakukan komputasi, memberikan ilusi keterhubungan satu sama lainnya (koneksi), beserta analisa-analisa spasial lainnya.

Sebutan umum untuk sistem-sistem yang menangani masalah-masalah tersebut adalah Sistem Informasi Geografis. Dalam literatur, Sistem Informasi Geografis dipandang sebagai hasil perpaduan antara sistem komputer untuk bidang Kartografi (CAC) atau sistem komputer untuk bidang perancangan (CAD) dengan teknologi basis data (data base).

Pada awalnya, data geografis hanya disajikan di atas peta dengan menggunakan symbol, garis dan warna. Elemen-elemen geografis ini dideskripsikan di dalam legendanya misalnya: garis hitam tebal untuk jalan utama, garis hitam tipis untuk jalan sekunder dan jalan-jalan yang berikutnya.

Selain itu, berbagai data yang di-overlay-kan berdasarkan sistem koordinat yang sama. Akibatnya sebuah peta menjadi media yang efektif baik sebagai alat presentasi maupun sebagai bank tempat penyimpanan data geografis. Tetapi media peta masih mengandung kelemahan atau keterbatasan. Informasi-informasi yang disimpan, diproses dan dipresentasikan dengan suatu cara tertentu, dan biasanya untuk tujuan tertentu pula, tidak mudah untuk merubah presentasi tersebut karena peta selalu menyediakan gambar atau simbol unsur geografis dengan bentuk yang tetap walaupun diperlukan untuk kebutuhan yang berbeda.

Definisi Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu prosedur manual atau beberapa set berbasis komputer dari prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan atau memanipulasi data geografis. SIG dapat juga diartikan sebagai himpunan atau kumpulan yang terpadu dari hardware, software, data dan liveware (orang-orang yang bertanggungjawab dalam merancang, mengimplemantasikan dan menggunakan SIG). SIG juga merupakan hasil dari perpaduan disiplin ilmu didalam beberapa proses data spasial. Hal ini dapat dilihat dari gambar berikut ini

 

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat berfungsi sebagai: bank data terpadu, yaitu dapat memandu data spasial dan non spasial dalam suatu basis data terpadu; sistem modeling dan analisi, yaitu dapat digunakan sebagai sarana evaluasi potensi wilayah dan perencanaan spasial; sistem pengelolaan yang bereferensi geografis, yaitu untuk mengelola operasianal dan administrasi lokasi geografis; sebagai sistem pemetaan komputasi, yaitu sistem yang dapat menyajikan peta sesuai dengan kebutuhan.

Subsistem SIG
Sistem Informasi Geografis dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai berikut:
a. Data Input: Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan data dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber dan bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransfortasikan format-format data-data aslinya kedalam format yang dapat digunakan oleh SIG.
b. Data output: Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy seperti: tabel, grafik dan peta.
c. Data Management: Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun data atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update dan di-edit.
d. Data Manipulation & Analysis: Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG dan melakukan manipulasi serta pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.

Jika subsistem SIG tersebut diperjelas berdasarkan uraian jenis masukan, proses, dan jenis keluaran yang ada didalamnya, maka subsistem SIG dapat juga digambarkan sebagai berikut:

1.1. Pengertian Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) yang selanjutnya akan disebut SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis (Aronoff, 1989).
Secara umum pengertian SIG sebagai berikut:
” Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis ”.
Dalam pembahasan selanjutnya, SIG akan selalu diasosiasikan dengan sistem yang berbasis komputer, walaupun pada dasarnya SIG dapat dikerjakan secara manual, SIG yang berbasis komputer akan sangat membantu ketika data geografis merupakan data yang besar (dalam jumlah dan ukuran) dan terdiri dari banyak tema yang saling berkaitan.
SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya. Data yang akan diolah pada SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat menjawab beberapa pertanyaan seperti; lokasi, kondisi, trend, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dari sistem informasi lainnya.

Telah dijelaskan diawal bahwa SIG adalah suatu kesatuan sistem yang terdiri dari berbagai komponen, tidak hanya perangkat keras komputer beserta dengan perangkat lunaknya saja akan tetapi harus tersedia data geografis yang benar dan sumberdaya manusia untuk melaksanakan perannya dalam memformulasikan dan menganalisa persoalan yang menentukan keberhasilan SIG.

1.2. Data Spasial
Sebagian besar data yang akan ditangani dalam SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis, memiliki sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya dan mempunyai dua bagian penting yang membuatnya berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi (spasial) dan informasi deskriptif (attribute) yang dijelaskan berikut ini :
1. Informasi lokasi (spasial), berkaitan dengan suatu koordinat baik koordinat geografi (lintang dan bujur) dan koordinat XYZ, termasuk diantaranya informasi datum dan proyeksi.
2. Informasi deskriptif (atribut) atau informasi non spasial, suatu lokasi yang memiliki beberapa keterangan yang berkaitan dengannya, contohnya : jenis vegetasi, populasi, luasan, kode pos, dan sebagainya.
1.2.1. Format Data Spasial
Secara sederhana format dalam bahasa komputer berarti bentuk dan kode penyimpanan data yang berbeda antara file satu dengan lainnya. Dalam SIG, data spasial dapat direpresentasikan dalam dua format, yaitu:
1.2.1.1. Data Vektor
Data vektor merupakan bentuk bumi yang direpresentasikan ke dalam kumpulan garis, area (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), titik dan nodes (merupakan titik perpotongan antara dua buah garis).

 

definisi sistem informasi

Definisi sistem informasi


Sistem Informasi dibentuk dari dua suku kata, yaitu Sistem dan Informasi. Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berinteraksi bersama-sama untuk mencapai tujuan (Alter, 2002). Sebuah sistem memiliki input, proses, output, feedback(umpan balik), kontrol, dan boundary(batasan) yang jelas. Gambaran mengenai sistem, dapat dilihat pada gambar berikut:

Sedangkan informasi adalah data yang relatif berarti/berguna bagi seseorang yang menerimanya, yang bisa digunakan sebagai dasar dalam melakukan pembuatan keputusan.

Definisi sistem informasi yang dibentuk dari dua pengertian tersebut adalah sekumpulan komponen yang terintegrasi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi, untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian organisasi.  Sistem informasi dibentuk oleh beberapa komponen atau sub sistem yang saling berhubungan.

 

Misalnya pada Sistem Informasi Penjualan, sistem ini dapat terdiri dari beberapa sub sistem seperti, Point-of-Sale(POS) System, Sistem Kontrol Inventori, Sistem Analisis Penjualan, dan Sistem Buku Besar.  Keempat sistem tersebut saling terkait, dan masing-masing diperlukan oleh pengguna yang berbeda.

Sistem informasi tidak harus memanfaatkan komputer. Komputer dapat menjadi salah-satu komponen dalam sistem informasi. Misalnya saja, sistem pengarsipan surat yang hanya menggunakan buku surat masuk dan buku surat keluar. Sistem ini biasanya dikenal sebagai Sistem Informasi Tata Naskah.

 

Dasar - dasar bisnis

 

Definisi Bisnis

Dalam beberapa literatur, kata "bisnis" memiliki definisi:

  • “… a course of action or a procedure … a series of stages in manufacture or some other operation…” [the concise oxford dictionary]

  • “… a series of actions, changes, or functions bringing about a result.” [dictionary.com]

  • Semua kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan suatu “nilai” bagi orang yang memerlukannya. (Burlton, 2001:67)

Pada definisi yang dikemukakan oleh Burlton, kata "nilai" bermakna segala sesuatu yang dipersepsi oleh penerimanya. Nilai tersebut dihasilkan dengan cara mengelola sumber daya perusahaan, sesuai dengan kebutuhan konsumennya. Sumber daya perusahaan meliputi: Man, Money, Material, Machine, Method, dan Information (5M+1I)

Perkembangan bisnis dipengaruhi oleh “lingkungan bisnis”, seperti:

  • Kondisi ekonomi: mempengaruhi apa dan berapa banyak barang dan layanan yang dibeli konsumen

  • Kebijakan hukum: mempengaruhi aktifitas, prosedur dan aturan dalam bisnis

  • Budaya: mempengaruhi karakteristik barang dan layanan yang dijual

  • Faktor kompetitif: mempengaruhi jenis barang dan layanan yang disediakan, serta harga yang dikenakan

Jenis-Jenis Bisnis

Secara umum, ada 3(tiga) jenis bisnis yang terlibat dalam pengolahan bahan baku menjadi barang jadi yang dipasarkan ke konsumen:

  • Manufaktur : mengolah bahan baku menjadi barang jadi yang dijual ke bisnis lain atau langsung ke konsumen

  • Distributor/pedagang grosir : menjual barang yang dihasilkan oleh manufaktur, dalam jumlah yang sangat banyak ke bisnis lain(retailer)

  • Retailer/pedagang eceran: menjual barang dalam jumlah kecil(eceran) secara langsung ke konsumen

Jenis bisnis lainnya yang tidak terkait dengan produksi barang antara lain:

  • Bisnis layanan: bertujuan menyediakan layanan yang diperlukan oleh bisnis yang lain maupun oleh konsumen secara individu

  • Organisasi non-profit: menyediakan layanan untuk tujuan sosial(bukan profit), seperti rumah sakit, lembaga pendidikan, lembaga keagamaan, lembaga budaya, dsb.

  • Pemerintahan: membuat aturan hukum, kebijakan, dan regulasi yang mempengaruhi bisnis dan individu.

Fungsi Bisnis

Untuk mencapai tujuannya, bisnis menjalankan fungsi-fungsi tertentu. Fungsi bisnis dapat dikelompokkan menjadi:

  • Accounting: merekam, mencatat, dan melaporkan informasi keuangan dalam bisnis

  • Keuangan(Finance): mengelola keuangan. Menghasilkan uang yang diperlukan bisnis, dan membuat rencana penggunaan uang tersebut

  • Pemasaran: menjual barang atau jasa yang dihasilkan

  • Produksi: memproduksi/ fabrikasi barang

  • Manajemen SDM: merekrut, melatih, menempatkan, memberikan kompensasi, dan memberhentikan karyawan.

  • Fungsi bisnis lainnya, antara lain yang muncul belakangan ini, untuk meningkatkan daya saing bisnis, yaitu fungsi R&D(Research and DevelopmentI)  dan layanan informasi

Operasi Bisnis dan Informasi

Operasi bisnis adalah semua aktivitas untuk menyediakan produk(barang atau layanan) bisnis, untuk menjamin bisnis dapat memperoleh keuntungan(mencapai tujuan). Informasi diperlukan untuk operasi bisnis tersebut, agar berjalan efisien. Informasi mengalir antar bagian(kelompok kerja, departemen, atau orang per orang). Informasi yang mengalir antar bagian, dalam bisnis yang satu dengan bisnis yang lain bisa berbeda. Misal: bisnis manufaktur dengan distributor. Manufaktur memenuhi permintaan produk(untuk mengisi stok gudang) dengan cara memproduksinya secara langsung. Sedangkan distributor memenuhi permintaan produk(untuk mengisi stok gudang) dengan cara membelinya dari bisni lain.

Manajemen Bisnis dan Informasi

Informasi diperlukan dan digunakan dalam manajemen bisnis. Manajemen adalah semua aktifitas yang berkaitan dengan menentukan bagaimana sebuah bisnis berfungsi. Manajer harus membuat keputusan:

  • Jangka pendek, operasi bisnis hari-ke-hari. Misalnya, barang apa saja yang harus dipesan, berapa banyak, dan supplier mana yang dipilih, dsb.

  • Jangka panjang. Misalnya, barang apa yang perlu dijual untuk sesi tertentu, perlu memperluas area pemasaran atau tidak, konsumen mana yang akan menjadi target penjualan tahun depan, dsb.

Keputusan dipilih dari beberapa alternatif tindakan yang ada. Misal memutuskan untuk memberi kredit kepada konsumen atau tidak. Pembuatan keputusan didasarkan pada informasi yang ada, yang mengalir di dalam bisnis. Keputusan dibuat dalam berbagai level manajemen, yang paling tinggi adalah strategic decision, yang bersifat jangka panjang dan dibuat oleh top management.

 

  • Strategic decision: Dibuat oleh top management, spt direktur atau direktur utama. Berpengaruh pada bisnis jangka panjang. Misal: apakah perusahaan perlu membuka bisnis baru, membuat produk baru dsb.

  • Tactical decision: Dibuat oleh middle management, manajer departemen, pimpinan kelompok kerja. Berpengaruh pada bisnis dalam jangkan waktu menengah. Misal: barang apa yang perlu distok pada sesi/musim berikutnya.

  • Operational decision: Dibuat oleh operational management, spt karyawan secara individu, pengawas gudang, pengawas produksi, atau manajer operasional. Misal: keputusan pemberian kredit atau tidak, memesan bahan baku atau tidak, dsb.

Pemrosesan Informasi dalam Bisnis

Aktifitas pemrosesan informasi meliputi:

  • Menerima data untuk diproses,

  • Memproses data sesuai dengan kebutuhan,

  • Menyimpan data,

  • Menyajikan dan mendistribusikan informasi yang dihasilkan, ke pihak-pihak yang berkepentingan.

Delapan aktifitas pemrosesan informasi dalam bisnis manufaktur/distributor/retailer:

  • Order customer

  • Tagihan customer

  • Pembayaran customer

  • Inventori

  • Pembelian barang/stok dan material

  • Pembayaran tagihan

  • Penggajian karyawan

  • Laporan informasi keuangan

Berikut akan dijelaskan beberapa contoh pemrosesan informasi dalam bisnis, yaitu pemrosesan informasi pada proses order/pesanan customer, dan kontrol inventori

Order Customer

 

Aktifitas utamanya adl menginputkan data order barang/layanan dari customer. Dilakukan oleh Departemen Penjualan

  • Input: data order customer

  • Proses: Mengecek jumlah stok barang, status kredit customer. Jika memenuhi syarat, maka sistem membuat order penjualan

  • Output: order penjualan(atau disertai juga order pengiriman/ surat jalan)

  • Order penjualan dan surat jalan diberikan ke Departemen Pengiriman untuk diproses lebih lanjut

Kontrol Inventori

Inventori harus selalu dimonitor untuk menjamin ketersediaan stok, agar dapat selalu memenuhi permintaan customer. Departemen kontrol inventori bertugas untuk membuat data jumlah stok yang up to date.

  • Input:order penjualan(Departemen Pengiriman), nota penerimaan barang(Departemen Penerimaan)

  • Proses: memonitor jumlah stok, dan mengupdate jumlah tersebut berdasarkan jumlah barang yang terjual, dan barang yang dibeli dari supplier.

  • Output:

  • Laporan barang yang harus dipesan. Laporan ini diberikan ke Departemen Pembelian.

  • Laporan persediaan barang, yang diberikan ke Departemen Akunting Umum


 




konsep sistem informasi

Pendekatan Pengembangan Sistem Berorientasi Proses

Terdapat 4 pendekatan dalam pengembangan Sistem Informasi, yaitu:

  1. Pendekatan berorientasi proses

  2. Pendekatan berorientasi data

  3. Pendekatan berorientasi objek

  4. Pendekatan berorientasi user

Pada bagian ini akan dibahas tentang pendekatan sistem berorientasi proses.Proses adalah sekumpulan tugas(task) yang berhubungan secara logik, yang diselenggarakan untuk mendapatkan hasil yang telah didefinisikan. Proses merupakan sekumpulan aktivitas yang saling terhubung dan dilakukan bersama-sama untuk menghasilkan “nilai”  bagi konsumennya. Proses melibatkan fungsi beberapa bagian/departemen dalam organisasi, yang dikenal dengan istilah cross functional.

Karakteristik pengembangan sistem berorientasi proses antara lain:

  1. Pendekatan pengembangan berorientasi proses fokus pada aliran, penggunaan, dan transformasi data di dalam sistem informasi.

  2. Meliputi penciptaan representasi grafik seperti diagram aliran data(data flow diagram), bagan alir(flow chart), dan sebagainya.

  3.  Pengembangan sistem diawali dengan identifikasi proses level atas, kemudian dilanjutkan dengan identifikasi proses kritis.

  4. Tidak menggambarkan keterhubungan antar data. Data terikat dengan suatu aplikasi.

  5. Tujuannnya adalah untuk memahami proses dalam sistem, menemukan permasalahan, dan memberikan solusi untuk perbaikan proses. 

Penggambaran Proses

Tujuan  penggambaran proses adalah untuk memperoleh satu gambaran dan pemahaman lengkap mengenai proses,  sehingga semua orang yang terlibat didalamnya memiliki satu pandangan ketika memperbaiki proses. Pihak luar atau fasilitator yang berpengalaman mungkin diperlukan untuk membantu melihat proses dari akar – akarnya.

Satu proses dapat digambarkan dari beberapa sudut pandang, seperti:

  1. Aktifitas apa yang dilakukan

  2. Siapa atau apa yang akan mengerjakannya

  3. Kapan dilakukannya

  4. Siapa yang punya kewenangan untuk mengambil keputusan.

Ada beberapa tools yang digunakan untuk menggambarkan proses, antara lain:

Diagram aliran dokumen (Document flow diagram)

Bagan yang menunjukkan aliran/arus dokumen dari satu bagian ke bagian yang lain di dalam sistem secara logika.

Diagram Jenjang (Hierarchy Chart)

  • Tools desain sistem yang digunakan untuk menggambarkan hubungan dari fungsi–fungsi di dalam sistem secara berjenjang.

  • Memudahkan dalam memahami fungsi-fungsi sistem , yang nantinya harus diselesaikan oleh program.

Diagram Aliran Data(Data Flow Diagram)

  • Menggambarkan sistem  sebagai sebuah jaringan proses yang mentransformasikan dan merubah data.

  • Menggambarkan aliran nilai (value) data dari sebuah sumber obyek, mengalir melalui proses-proses yang merubah nilai tersebut, menuju obyek tujuannya.

  • Nilai (value) dapat berupa input, output, dan internal data store.

CBIS, Teknologi informasi, dan Aplikasi komputer

23 November 2011 - dalam Konsep Sistem Informasi Oleh evahariyanti-fst

Computer Based Information System(CBIS) merupakan sistem informasi yang menggunakan teknologi komputer untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi, dalam rangka mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian organisasi. Sistem informasi yang menggunakan berbagai dukungan teknologi komputer, peralatan komunikasi(telepon, satelit, fax, kamera video, audio speaker), dan teknologi lainnya. Inilah yang dimaksud dengan teknologi informasi.

Sistem informasi biasanya merupakan sebuah sistem yang besar, kompleks, dan komprehensif. Sistem Informasi dapat terdiri dari satu atau lebih aplikasi komputer. Aplikasi komputer adalah sistem yang dijalankan oleh komputer untuk melakukan suatu fungsi tertentu. Misal: aplikasi pemroses kata (word processor). Berbeda dengan sistem informasi, aplikasi komputer merujuk pada suatu sistem kecil yang tidak terlalu kompleks.



Sistem informasi dan teknologi telah menjadi komponen yang sangat penting bagi keberhasilan bisnis dan organisasi. Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis Internet, memainkan peranan penting dan makin luas dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis bisnis meningkatakan efisiensi dan efektivitas proses bisnis mereka, pengambilan keputusan manajerial, dan kerja sama kelompok kerja, hingga dapat memperkuat posisi kompetitif mereka dalam pasar yang cepat sekali berubah. Hal ini berlaku ketika teknologi informasi digunakan untuk mendukung tim pengembangan produk, proses dukungan untuk pelanggan, transaksie- commerce, atau dalam aktivitas bisnis lainnya.teknologi dan sistem informasi berbasis Internet dalam waktu singkat menjadi bahan yang dibutuhkan untuk keberhasilan bisnis di lingkungan global yang dinamis saat ini.

Sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan. Sistem Informasi adalah satu kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output  baik dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan.

Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.

Suatu sistem informasi (SI) atau information system (IS) merupakan aransemen dari orang, data proses-proses, dan antar-muka yang berinteraksi mendukung dan memperbaiki beberapa operasi sehari-hari dalam suatu bisnis termasuk mendukung memecahkan soal dan kebutuhan pembuat keputusan manejemen dan para pengguna. Di dalam suatu organisasi, informasi merupakan sesuatu yang penting didalam mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.

Pengertian Sistem

Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. Dari defenisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umu, yaitu :

  1. Setiap system terdiri dari unsur-unsur.

  2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.

  3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.

  4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar

 

Menurut Etimologi istilah sistem berasal dari bahasa Yunani,  System  yang artinya himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama Pengertian sistem menurut sejumlah para ahli:

1.      L. James Havery
Menurutnya  sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.

2.      John Mc Manama
Menurutnya sistem adalah sebuah stuktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efisien.

3.      C.W. Churchman
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.

4.      J.C Hinggins
Sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.

5.      Edgar F Huse dan James L. Bowdict

Menurutnya sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan.

Dari pengertian diatas dapat kami simpulkan bahwa pengertian sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas beberapa komponen atau elemen yang saling berhubungan atau saling terikat satu sama lain yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama.

 

Ruang Lingkup Sistem Informasi

Ruang lingkup sistem informasi yaitu ruang lingkup yang ditentukan dari awal pembuatan yang merupakan garis batas lingkup kerja sistem tersebut, sehingga sistem informasi tersebut tidak bersinggungan dengan sistem informasi lainnya.

Ruang lingkup SIM sebenarnya tertuang pada tiga kata pembentuknya, yaitu “sistem”, “informasi”, dan “manajemen”. Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan. Di dalam perusahaan, yang dimaksud elemen dari sistem adalah departemen-departemen internal, seperti persediaan barang mentah, produksi, persediaan barang jadi, promosi, penjualan, keuangan, personalia;
serta pihak eksternal seperti supplier dan konsumen yang saling terkait satu sama lain dan membentuk satu kesatuan usaha.

Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untu menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada. Informasi bagi setiap elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya masing-masing Dari ruang lingkup di atas, beberapa ahli telah memberikan rumusan tentang sistem informasi
manajemen, antara lain :

  1. SIM adalah pengembagan dan penggunaan sistem-sistem informasi yang efektif dalam organisasi-organisasi (Kroenke, David, 1989).

  2. SIM didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi

    digunakan oleh pengelola maupun staf lainnya pada saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah (Mc. Leod, 1995).

  3. SIM merupakan metode formal yang menyediakan informasi yag akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan , operasi secara efektif dan pengendalian (Stoner, 1996)

Dari definisi-definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan, bahwa SIM adalah suatu sistem yang dirancang  untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen dalam suatu organisasi.

Tipe Sistem

Ada berbagai tipe sistem berdasarkan kategori:
Atas dasar keterbukaan:

  1. Sistem terbuka, dimana pihak luar dapat mempengaruhinya. Lebih spesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem terotomasi ;yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan berinteraksi dengan kontrol olehsatu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang digunakan dalam masyarakatn modern.

  2. sistem tertutup, sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem  tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).

 Atas dasar komponen:  

  1. Sistem fisik, dengan komponen materi dan energi. merupakan sistem yang ada secara fisik, sehingga setiap makhluk dapat melihatnya (Sistem Komputer, Sistem Akuntansi, Sistem Produksi dll.)

  2. Sistem non-fisik atau konsep, sistem yang berupa pemikiran atau ide -  ide yang tidak tampak secara fisik (Sistem Teologia yang merupakan suatu sistem yang menggambarkan hubungan Tuhan dengan Manusia)

Senin, 15 April 2013

pendekatan pengembangan sistem informasi


Pendekatan Pengembangan Sistem Informasi

29 November 2011 - dalam Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Oleh evahariyanti-fs

Sebelum berbicara tentang beberapa pendekatan dalam pengembangan sistem informasi, berikut ini akan disampaikan terlebih dahulu tentang sejarah perkembangan dan pengembangan sistem informasi.

  • 1950-an: fokus pada efisiensi proses yang ada dengan melakukan otomatisasi.

  • 1960-an:  penemuan komputer generasi ke-3(3GL) yang lebih  cepat dan reliabilitasnya lebih baik.

  • 1970-an: pengembangan sistem berkembang  menjadi seperti disiplin teknik.

  • 1980-an: berkembang komputer generasi ke 4(4GL), tersedia CASE tools, metode berorientasi objek.

  • 1990-an: fokus pada integrasi sistem, platform client/server, internet.

  • Abad baru: Pengembangan aplikasi berbasis web, wireless PDA, aplikasi berbasis komponen

Pada bagian selanjutnya, akan diuraikan tentang 3(tiga) pendekatan dalam pengembangan sistem informasi, yaitu pengembangan berorientasi proses, pengembangan berorientasi data, dan pengembangan berorientasi objek.

 

Pendekatan Berorientasi Proses

Pendekatan ini fokus pada aliran, penggunaan, dan trasformasi data di dalam sistem informasi. Meliputi penciptaan representasi grafik seperti diagram aliran data(data flow diagram), bagan alir(flow chart), dan sebagainya. Pada pendekatan ini, data dilacak mulai dari asal/sumbernya, dikelola dalam beberapa proses/tahapan, sampai ke tujuan akhirnya. Kelemahan dari pendekatan ini adalah struktur dasar/alami dari data tidak tergambarkan dengan baik dan data terikat pada suatu aplikasi tertentu.

Pendekatan Berorientasi Data

Pendekatan ini menggambarkan struktur dasar dari data, lepas dari dimana dan bagaimana data tersebut digunakan. Model data mendeskripsikan jenis/macam data dan hubungan antar data (E-R Diagram). Aturan bisnis menentukan bagaimana organisasi mengambil dan memproses data tersebut. Pendekatan ini biasanya fokus untuk perancangan basis data. Pada pendekatan ini, data didefinisikan lepas dari aplikasinya.

Pendekatan Berorientasi Objek

Pendekatan berorientasi objek mendeskripsikan sistem sebagai kelas(sekumpulan) objek dan keterhubungannya. Sebuah kelas objek merupakan abstraksi dari sehimpunan objek dengan atribut dan layanan(operasi) yang sama. UML menjadi standar untuk pemodelan berorientasi objek

 

Document Flow Diagram

23 November 2011 - dalam Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Oleh evahariyanti-fst

Document Flow Diagram merupakan bagan yang menunjukkan aliran/arus dokumen dari satu bagian ke bagian yang lain di dalam sistem secara logika. Dapat menggambarkan tiap-tiap bagian organisasi yang terlibat dalam pengolahan dokumen di dalam proses-proses yang dikerjakan system.

Simbol-Simbol Utama Document Flow Diagram:

  1. Simbol titik terminal. Menunjukkan awal dan akhir dari suatu proses.

  2. Simbol dokumen. Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik, atau komputer.

  3. Simbol proses manual. Menunjukkan pekerjaan manual.

  4. Simbol keputusan/ decision. Menunjukkan kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan jawaban, yaitu “ya” atau “tidak”.

  5. Simbol penghubung. Menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama atau penghubung ke halaman lain.

  6. Simbol simpanan offline. File non-komputer yang diarsip urut angka (numerical), huruf(alphabetical), atau tanggal (chronological).

 

Berikut adalah simbol yang sering digunakan dalam Document Flow Diagram:

Aturan Penggambaran Document Flow Diagram

Terdapat beberapa aturan yang digunakan dalam Document Flow Diagram, yaitu:

  1. Dimulai dan diakhiri dengan terminator “MULAI” dan “SELESAI”.

  2. Sebuah proses memerlukan dokumen inputan dan menghasilkan dokumen keluaran.

  3. Perpindahan lane/jalur ditandai dengan berpindahnya dokumen dari satu bagian ke bagian yang lain. 

  4. Dokumen yang dikirimkan atau diterima dari pihak lain diberi keterangan dengan annotation.


Minggu, 15 Januari 2012

sapta purnama

Impian adalah suatu cara menuju kebahagiaan.. namun kebahagiaan itu tak akan pernah ada tanpa sebuah pengorbanan.