sapta purnama
Minggu, 21 April 2013
sistem informasi geografi
Pertengahan 1970-an telah dikembangkan sistem-sistem yang secara khusus dibuat untuk menangani masalah informasi yang bereferansi geografis dalam berbagai cara dan bentuk. Masalah-masalah ini mencakup:
Definisi Sistem Informasi Geografis
Subsistem SIG
Jika subsistem SIG tersebut diperjelas berdasarkan uraian jenis masukan, proses, dan jenis keluaran yang ada didalamnya, maka subsistem SIG dapat juga digambarkan sebagai berikut:
1.1. Pengertian Sistem Informasi Geografis
1.2. Data Spasial
definisi sistem informasi
Definisi sistem informasi
Sistem Informasi dibentuk dari dua suku kata, yaitu Sistem dan Informasi. Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berinteraksi bersama-sama untuk mencapai tujuan (Alter, 2002). Sebuah sistem memiliki input, proses, output, feedback(umpan balik), kontrol, dan boundary(batasan) yang jelas. Gambaran mengenai sistem, dapat dilihat pada gambar berikut:
Sedangkan informasi adalah data yang relatif berarti/berguna bagi seseorang yang menerimanya, yang bisa digunakan sebagai dasar dalam melakukan pembuatan keputusan.
Definisi sistem informasi yang dibentuk dari dua pengertian tersebut adalah sekumpulan komponen yang terintegrasi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi, untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian organisasi. Sistem informasi dibentuk oleh beberapa komponen atau sub sistem yang saling berhubungan.
Misalnya pada Sistem Informasi Penjualan, sistem ini dapat terdiri dari beberapa sub sistem seperti, Point-of-Sale(POS) System, Sistem Kontrol Inventori, Sistem Analisis Penjualan, dan Sistem Buku Besar. Keempat sistem tersebut saling terkait, dan masing-masing diperlukan oleh pengguna yang berbeda.
Sistem informasi tidak harus memanfaatkan komputer. Komputer dapat menjadi salah-satu komponen dalam sistem informasi. Misalnya saja, sistem pengarsipan surat yang hanya menggunakan buku surat masuk dan buku surat keluar. Sistem ini biasanya dikenal sebagai Sistem Informasi Tata Naskah.
Dasar - dasar bisnis
Definisi Bisnis
Dalam beberapa literatur, kata "bisnis" memiliki definisi:
“… a course of action or a procedure … a series of stages in manufacture or some other operation…” [the concise oxford dictionary]
“… a series of actions, changes, or functions bringing about a result.” [dictionary.com]
Semua kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan suatu “nilai” bagi orang yang memerlukannya. (Burlton, 2001:67)
Pada definisi yang dikemukakan oleh Burlton, kata "nilai" bermakna segala sesuatu yang dipersepsi oleh penerimanya. Nilai tersebut dihasilkan dengan cara mengelola sumber daya perusahaan, sesuai dengan kebutuhan konsumennya. Sumber daya perusahaan meliputi: Man, Money, Material, Machine, Method, dan Information (5M+1I)
Perkembangan bisnis dipengaruhi oleh “lingkungan bisnis”, seperti:
Kondisi ekonomi: mempengaruhi apa dan berapa banyak barang dan layanan yang dibeli konsumen
Kebijakan hukum: mempengaruhi aktifitas, prosedur dan aturan dalam bisnis
Budaya: mempengaruhi karakteristik barang dan layanan yang dijual
Faktor kompetitif: mempengaruhi jenis barang dan layanan yang disediakan, serta harga yang dikenakan
Jenis-Jenis Bisnis
Secara umum, ada 3(tiga) jenis bisnis yang terlibat dalam pengolahan bahan baku menjadi barang jadi yang dipasarkan ke konsumen:
Manufaktur : mengolah bahan baku menjadi barang jadi yang dijual ke bisnis lain atau langsung ke konsumen
Distributor/pedagang grosir : menjual barang yang dihasilkan oleh manufaktur, dalam jumlah yang sangat banyak ke bisnis lain(retailer)
Retailer/pedagang eceran: menjual barang dalam jumlah kecil(eceran) secara langsung ke konsumen
Jenis bisnis lainnya yang tidak terkait dengan produksi barang antara lain:
Bisnis layanan: bertujuan menyediakan layanan yang diperlukan oleh bisnis yang lain maupun oleh konsumen secara individu
Organisasi non-profit: menyediakan layanan untuk tujuan sosial(bukan profit), seperti rumah sakit, lembaga pendidikan, lembaga keagamaan, lembaga budaya, dsb.
Pemerintahan: membuat aturan hukum, kebijakan, dan regulasi yang mempengaruhi bisnis dan individu.
Fungsi Bisnis
Untuk mencapai tujuannya, bisnis menjalankan fungsi-fungsi tertentu. Fungsi bisnis dapat dikelompokkan menjadi:
Accounting: merekam, mencatat, dan melaporkan informasi keuangan dalam bisnis
Keuangan(Finance): mengelola keuangan. Menghasilkan uang yang diperlukan bisnis, dan membuat rencana penggunaan uang tersebut
Pemasaran: menjual barang atau jasa yang dihasilkan
Produksi: memproduksi/ fabrikasi barang
Manajemen SDM: merekrut, melatih, menempatkan, memberikan kompensasi, dan memberhentikan karyawan.
Fungsi bisnis lainnya, antara lain yang muncul belakangan ini, untuk meningkatkan daya saing bisnis, yaitu fungsi R&D(Research and DevelopmentI) dan layanan informasi
Operasi Bisnis dan Informasi
Operasi bisnis adalah semua aktivitas untuk menyediakan produk(barang atau layanan) bisnis, untuk menjamin bisnis dapat memperoleh keuntungan(mencapai tujuan). Informasi diperlukan untuk operasi bisnis tersebut, agar berjalan efisien. Informasi mengalir antar bagian(kelompok kerja, departemen, atau orang per orang). Informasi yang mengalir antar bagian, dalam bisnis yang satu dengan bisnis yang lain bisa berbeda. Misal: bisnis manufaktur dengan distributor. Manufaktur memenuhi permintaan produk(untuk mengisi stok gudang) dengan cara memproduksinya secara langsung. Sedangkan distributor memenuhi permintaan produk(untuk mengisi stok gudang) dengan cara membelinya dari bisni lain.
Manajemen Bisnis dan Informasi
Informasi diperlukan dan digunakan dalam manajemen bisnis. Manajemen adalah semua aktifitas yang berkaitan dengan menentukan bagaimana sebuah bisnis berfungsi. Manajer harus membuat keputusan:
Jangka pendek, operasi bisnis hari-ke-hari. Misalnya, barang apa saja yang harus dipesan, berapa banyak, dan supplier mana yang dipilih, dsb.
Jangka panjang. Misalnya, barang apa yang perlu dijual untuk sesi tertentu, perlu memperluas area pemasaran atau tidak, konsumen mana yang akan menjadi target penjualan tahun depan, dsb.
Keputusan dipilih dari beberapa alternatif tindakan yang ada. Misal memutuskan untuk memberi kredit kepada konsumen atau tidak. Pembuatan keputusan didasarkan pada informasi yang ada, yang mengalir di dalam bisnis. Keputusan dibuat dalam berbagai level manajemen, yang paling tinggi adalah strategic decision, yang bersifat jangka panjang dan dibuat oleh top management.
Strategic decision: Dibuat oleh top management, spt direktur atau direktur utama. Berpengaruh pada bisnis jangka panjang. Misal: apakah perusahaan perlu membuka bisnis baru, membuat produk baru dsb.
Tactical decision: Dibuat oleh middle management, manajer departemen, pimpinan kelompok kerja. Berpengaruh pada bisnis dalam jangkan waktu menengah. Misal: barang apa yang perlu distok pada sesi/musim berikutnya.
Operational decision: Dibuat oleh operational management, spt karyawan secara individu, pengawas gudang, pengawas produksi, atau manajer operasional. Misal: keputusan pemberian kredit atau tidak, memesan bahan baku atau tidak, dsb.
Pemrosesan Informasi dalam Bisnis
Aktifitas pemrosesan informasi meliputi:
Menerima data untuk diproses,
Memproses data sesuai dengan kebutuhan,
Menyimpan data,
Menyajikan dan mendistribusikan informasi yang dihasilkan, ke pihak-pihak yang berkepentingan.
Delapan aktifitas pemrosesan informasi dalam bisnis manufaktur/distributor/retailer:
Order customer
Tagihan customer
Pembayaran customer
Inventori
Pembelian barang/stok dan material
Pembayaran tagihan
Penggajian karyawan
Laporan informasi keuangan
Berikut akan dijelaskan beberapa contoh pemrosesan informasi dalam bisnis, yaitu pemrosesan informasi pada proses order/pesanan customer, dan kontrol inventori
Order Customer
Aktifitas utamanya adl menginputkan data order barang/layanan dari customer. Dilakukan oleh Departemen Penjualan
Input: data order customer
Proses: Mengecek jumlah stok barang, status kredit customer. Jika memenuhi syarat, maka sistem membuat order penjualan
Output: order penjualan(atau disertai juga order pengiriman/ surat jalan)
Order penjualan dan surat jalan diberikan ke Departemen Pengiriman untuk diproses lebih lanjut
Kontrol Inventori
Inventori harus selalu dimonitor untuk menjamin ketersediaan stok, agar dapat selalu memenuhi permintaan customer. Departemen kontrol inventori bertugas untuk membuat data jumlah stok yang up to date.
Input:order penjualan(Departemen Pengiriman), nota penerimaan barang(Departemen Penerimaan)
Proses: memonitor jumlah stok, dan mengupdate jumlah tersebut berdasarkan jumlah barang yang terjual, dan barang yang dibeli dari supplier.
Output:
Laporan barang yang harus dipesan. Laporan ini diberikan ke Departemen Pembelian.
Laporan persediaan barang, yang diberikan ke Departemen Akunting Umum
konsep sistem informasi
Pendekatan Pengembangan Sistem Berorientasi Proses
Terdapat 4 pendekatan dalam pengembangan Sistem Informasi, yaitu:
Pendekatan berorientasi proses
Pendekatan berorientasi data
Pendekatan berorientasi objek
Pendekatan berorientasi user
Pada bagian ini akan dibahas tentang pendekatan sistem berorientasi proses.Proses adalah sekumpulan tugas(task) yang berhubungan secara logik, yang diselenggarakan untuk mendapatkan hasil yang telah didefinisikan. Proses merupakan sekumpulan aktivitas yang saling terhubung dan dilakukan bersama-sama untuk menghasilkan “nilai” bagi konsumennya. Proses melibatkan fungsi beberapa bagian/departemen dalam organisasi, yang dikenal dengan istilah cross functional.
Karakteristik pengembangan sistem berorientasi proses antara lain:
Pendekatan pengembangan berorientasi proses fokus pada aliran, penggunaan, dan transformasi data di dalam sistem informasi.
Meliputi penciptaan representasi grafik seperti diagram aliran data(data flow diagram), bagan alir(flow chart), dan sebagainya.
Pengembangan sistem diawali dengan identifikasi proses level atas, kemudian dilanjutkan dengan identifikasi proses kritis.
Tidak menggambarkan keterhubungan antar data. Data terikat dengan suatu aplikasi.
Tujuannnya adalah untuk memahami proses dalam sistem, menemukan permasalahan, dan memberikan solusi untuk perbaikan proses.
Penggambaran Proses
Tujuan penggambaran proses adalah untuk memperoleh satu gambaran dan pemahaman lengkap mengenai proses, sehingga semua orang yang terlibat didalamnya memiliki satu pandangan ketika memperbaiki proses. Pihak luar atau fasilitator yang berpengalaman mungkin diperlukan untuk membantu melihat proses dari akar – akarnya.
Satu proses dapat digambarkan dari beberapa sudut pandang, seperti:
Aktifitas apa yang dilakukan
Siapa atau apa yang akan mengerjakannya
Kapan dilakukannya
Siapa yang punya kewenangan untuk mengambil keputusan.
Ada beberapa tools yang digunakan untuk menggambarkan proses, antara lain:
Diagram aliran dokumen (Document flow diagram)
Bagan yang menunjukkan aliran/arus dokumen dari satu bagian ke bagian yang lain di dalam sistem secara logika.
Diagram Jenjang (Hierarchy Chart)
Tools desain sistem yang digunakan untuk menggambarkan hubungan dari fungsi–fungsi di dalam sistem secara berjenjang.
Memudahkan dalam memahami fungsi-fungsi sistem , yang nantinya harus diselesaikan oleh program.
Diagram Aliran Data(Data Flow Diagram)
Menggambarkan sistem sebagai sebuah jaringan proses yang mentransformasikan dan merubah data.
Menggambarkan aliran nilai (value) data dari sebuah sumber obyek, mengalir melalui proses-proses yang merubah nilai tersebut, menuju obyek tujuannya.
Nilai (value) dapat berupa input, output, dan internal data store.
CBIS, Teknologi informasi, dan Aplikasi komputer
23 November 2011 - dalam Konsep Sistem Informasi Oleh evahariyanti-fst
Computer Based Information System(CBIS) merupakan sistem informasi yang menggunakan teknologi komputer untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi, dalam rangka mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian organisasi. Sistem informasi yang menggunakan berbagai dukungan teknologi komputer, peralatan komunikasi(telepon, satelit, fax, kamera video, audio speaker), dan teknologi lainnya. Inilah yang dimaksud dengan teknologi informasi.
Sistem informasi biasanya merupakan sebuah sistem yang besar, kompleks, dan komprehensif. Sistem Informasi dapat terdiri dari satu atau lebih aplikasi komputer. Aplikasi komputer adalah sistem yang dijalankan oleh komputer untuk melakukan suatu fungsi tertentu. Misal: aplikasi pemroses kata (word processor). Berbeda dengan sistem informasi, aplikasi komputer merujuk pada suatu sistem kecil yang tidak terlalu kompleks.
Sistem informasi dan teknologi telah menjadi komponen yang sangat penting bagi keberhasilan bisnis dan organisasi. Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis Internet, memainkan peranan penting dan makin luas dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis bisnis meningkatakan efisiensi dan efektivitas proses bisnis mereka, pengambilan keputusan manajerial, dan kerja sama kelompok kerja, hingga dapat memperkuat posisi kompetitif mereka dalam pasar yang cepat sekali berubah. Hal ini berlaku ketika teknologi informasi digunakan untuk mendukung tim pengembangan produk, proses dukungan untuk pelanggan, transaksie- commerce, atau dalam aktivitas bisnis lainnya.teknologi dan sistem informasi berbasis Internet dalam waktu singkat menjadi bahan yang dibutuhkan untuk keberhasilan bisnis di lingkungan global yang dinamis saat ini.
Sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan. Sistem Informasi adalah satu kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan.
Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.
Suatu sistem informasi (SI) atau information system (IS) merupakan aransemen dari orang, data proses-proses, dan antar-muka yang berinteraksi mendukung dan memperbaiki beberapa operasi sehari-hari dalam suatu bisnis termasuk mendukung memecahkan soal dan kebutuhan pembuat keputusan manejemen dan para pengguna. Di dalam suatu organisasi, informasi merupakan sesuatu yang penting didalam mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.
Pengertian Sistem
Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. Dari defenisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umu, yaitu :
Setiap system terdiri dari unsur-unsur.
Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.
Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar
Menurut Etimologi istilah sistem berasal dari bahasa Yunani, System yang artinya himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama Pengertian sistem menurut sejumlah para ahli:
1. L. James Havery
Menurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
2. John Mc Manama
Menurutnya sistem adalah sebuah stuktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efisien.
3. C.W. Churchman
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.
4. J.C Hinggins
Sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.
5. Edgar F Huse dan James L. Bowdict
Menurutnya sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan.
Dari pengertian diatas dapat kami simpulkan bahwa pengertian sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas beberapa komponen atau elemen yang saling berhubungan atau saling terikat satu sama lain yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama.
Ruang Lingkup Sistem Informasi
Ruang lingkup sistem informasi yaitu ruang lingkup yang ditentukan dari awal pembuatan yang merupakan garis batas lingkup kerja sistem tersebut, sehingga sistem informasi tersebut tidak bersinggungan dengan sistem informasi lainnya.
Ruang lingkup SIM sebenarnya tertuang pada tiga kata pembentuknya, yaitu “sistem”, “informasi”, dan “manajemen”. Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan. Di dalam perusahaan, yang dimaksud elemen dari sistem adalah departemen-departemen internal, seperti persediaan barang mentah, produksi, persediaan barang jadi, promosi, penjualan, keuangan, personalia;
serta pihak eksternal seperti supplier dan konsumen yang saling terkait satu sama lain dan membentuk satu kesatuan usaha.
Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untu menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada. Informasi bagi setiap elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya masing-masing Dari ruang lingkup di atas, beberapa ahli telah memberikan rumusan tentang sistem informasi
manajemen, antara lain :
SIM adalah pengembagan dan penggunaan sistem-sistem informasi yang efektif dalam organisasi-organisasi (Kroenke, David, 1989).
SIM didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi
digunakan oleh pengelola maupun staf lainnya pada saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah (Mc. Leod, 1995).
SIM merupakan metode formal yang menyediakan informasi yag akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan , operasi secara efektif dan pengendalian (Stoner, 1996)
Dari definisi-definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan, bahwa SIM adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen dalam suatu organisasi.
Tipe Sistem
Ada berbagai tipe sistem berdasarkan kategori:
Atas dasar keterbukaan:
Sistem terbuka, dimana pihak luar dapat mempengaruhinya. Lebih spesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem terotomasi ;yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan berinteraksi dengan kontrol olehsatu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang digunakan dalam masyarakatn modern.
sistem tertutup, sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).
Atas dasar komponen:
Sistem fisik, dengan komponen materi dan energi. merupakan sistem yang ada secara fisik, sehingga setiap makhluk dapat melihatnya (Sistem Komputer, Sistem Akuntansi, Sistem Produksi dll.)
Sistem non-fisik atau konsep, sistem yang berupa pemikiran atau ide - ide yang tidak tampak secara fisik (Sistem Teologia yang merupakan suatu sistem yang menggambarkan hubungan Tuhan dengan Manusia)
Senin, 15 April 2013
pendekatan pengembangan sistem informasi
Pendekatan Pengembangan Sistem Informasi
29 November 2011 - dalam Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Oleh evahariyanti-fs
Sebelum berbicara tentang beberapa pendekatan dalam pengembangan sistem informasi, berikut ini akan disampaikan terlebih dahulu tentang sejarah perkembangan dan pengembangan sistem informasi.
1950-an: fokus pada efisiensi proses yang ada dengan melakukan otomatisasi.
1960-an: penemuan komputer generasi ke-3(3GL) yang lebih cepat dan reliabilitasnya lebih baik.
1970-an: pengembangan sistem berkembang menjadi seperti disiplin teknik.
1980-an: berkembang komputer generasi ke 4(4GL), tersedia CASE tools, metode berorientasi objek.
1990-an: fokus pada integrasi sistem, platform client/server, internet.
Abad baru: Pengembangan aplikasi berbasis web, wireless PDA, aplikasi berbasis komponen
Pada bagian selanjutnya, akan diuraikan tentang 3(tiga) pendekatan dalam pengembangan sistem informasi, yaitu pengembangan berorientasi proses, pengembangan berorientasi data, dan pengembangan berorientasi objek.
Pendekatan Berorientasi Proses
Pendekatan ini fokus pada aliran, penggunaan, dan trasformasi data di dalam sistem informasi. Meliputi penciptaan representasi grafik seperti diagram aliran data(data flow diagram), bagan alir(flow chart), dan sebagainya. Pada pendekatan ini, data dilacak mulai dari asal/sumbernya, dikelola dalam beberapa proses/tahapan, sampai ke tujuan akhirnya. Kelemahan dari pendekatan ini adalah struktur dasar/alami dari data tidak tergambarkan dengan baik dan data terikat pada suatu aplikasi tertentu.
Pendekatan Berorientasi Data
Pendekatan ini menggambarkan struktur dasar dari data, lepas dari dimana dan bagaimana data tersebut digunakan. Model data mendeskripsikan jenis/macam data dan hubungan antar data (E-R Diagram). Aturan bisnis menentukan bagaimana organisasi mengambil dan memproses data tersebut. Pendekatan ini biasanya fokus untuk perancangan basis data. Pada pendekatan ini, data didefinisikan lepas dari aplikasinya.
Pendekatan Berorientasi Objek
Pendekatan berorientasi objek mendeskripsikan sistem sebagai kelas(sekumpulan) objek dan keterhubungannya. Sebuah kelas objek merupakan abstraksi dari sehimpunan objek dengan atribut dan layanan(operasi) yang sama. UML menjadi standar untuk pemodelan berorientasi objek
Document Flow Diagram
23 November 2011 - dalam Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Oleh evahariyanti-fst
Document Flow Diagram merupakan bagan yang menunjukkan aliran/arus dokumen dari satu bagian ke bagian yang lain di dalam sistem secara logika. Dapat menggambarkan tiap-tiap bagian organisasi yang terlibat dalam pengolahan dokumen di dalam proses-proses yang dikerjakan system.
Simbol-Simbol Utama Document Flow Diagram:
Simbol titik terminal. Menunjukkan awal dan akhir dari suatu proses.
Simbol dokumen. Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik, atau komputer.
Simbol proses manual. Menunjukkan pekerjaan manual.
Simbol keputusan/ decision. Menunjukkan kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan jawaban, yaitu “ya” atau “tidak”.
Simbol penghubung. Menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama atau penghubung ke halaman lain.
Simbol simpanan offline. File non-komputer yang diarsip urut angka (numerical), huruf(alphabetical), atau tanggal (chronological).
Berikut adalah simbol yang sering digunakan dalam Document Flow Diagram:
Aturan Penggambaran Document Flow Diagram
Terdapat beberapa aturan yang digunakan dalam Document Flow Diagram, yaitu:
Dimulai dan diakhiri dengan terminator “MULAI” dan “SELESAI”.
Sebuah proses memerlukan dokumen inputan dan menghasilkan dokumen keluaran.
Perpindahan lane/jalur ditandai dengan berpindahnya dokumen dari satu bagian ke bagian yang lain.
Dokumen yang dikirimkan atau diterima dari pihak lain diberi keterangan dengan annotation.
Minggu, 15 Januari 2012
sapta purnama
Langganan:
Postingan (Atom)